Pemeriksaan Bahasa

Pemeriksaan Ejaan Bahasa Indonesia

Fungsi pemeriksaan ejaan Bahasa Indonesia menggunakan fungsi spell checker Microsoft Office 2007 dengan adanya penambahan kamus Bahasa Indonesia. Kamus Bahasa Indonesia yang didapat dari aplikasi StarDict merupakan tambahan kamus (custom dictionary) dengan kamus utamanya adalah kamus Bahasa Inggris dari Microsoft Office. Oleh karena itu, bahasa yang diperiksa bukan hanya Bahasa Indonesia melainkan meliputi Bahasa Inggris.

Penghapusan Kata Serapan Bahasa Asing

Dalam sistem, bahasa asing yang digunakan hanyalah Bahasa Inggris. Data Bahasa Inggris diperoleh dari aplikasi StarDict dengan menggunakan kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan ketika dalam pengoreksian Bahasa Inggris (harus digaris miring – italic) tidak diperiksa jika kata tersebut juga ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi StarDict.

Kemudian dilakukan penghapusan kata-kata dalam Bahasa Inggris yang ada pada KBBI buatan StarDict. Kata-kata itu merupakan kata serapan atau kata-kata yang memiliki penulisan yang sama tetapi beda arti. Contoh kata serapan seperti kata “agronomi”, dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia artinya adalah ilmu pertanian-tanah demikian pula dalam KBBI artinya cabang ilmu pertanian yang berkenan dengan teori dan praktek produksi tanaman dan pengelolaan tanah secara ilmiah. Contoh lain, kata yang sama tetapi beda arti adalah “air”, dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia artinya udara, angin sedangkan dalam KBBI merupakan cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen. Jumlah kata serapan dan kata yang sama tulisannya berjumlah 1731 buah kata.

Pendeteksian Bahasa Inggris

Pendeteksian Bahasa Inggris bertujuan untuk mengetahui kesesuaian format input yang merupakan Bahasa Inggris dengan aturan yang ada (dicetak miring/italic). Adapun beberapa aturan khusus yang digunakan dalam mendeteksi penggunaan Bahasa Inggris dalam dokumen. Tidak terjadi pengecekan penggunaan Bahasa Inggris pada bagian abstrak.

Nama orang, variabel, produk dan lainnya dapat dideteksi dengan mengetahui posisi dari kata tersebut di dalam kalimat. Misalkan terdapat kalimat, “Lucky sedang mengoperasikan Microsoft Word 2007”. Kata “Lucky”, karena berada pada awal kalimat maka dianggap sebagai Bahasa Inggris yang belum dicetak miring dan akan diberi peringatan kesalahan format. Disisi lain, kata “Word” yang berada di tengah kalimat dianggap sebagai sebuah nama produk. Jadi, penggunaan huruf kapital pada kata berbahasa Inggris dipengaruhi pula oleh posisi kata tersebut dalam kalimat.

Tinggalkan Balasan